Pemrograman sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Saat kamu membuka aplikasi, setiap fiturnya digerakkan oleh berbagai macam kode. Begitu pula dengan website atau software. Semuanya perlu kode untuk bisa bekerja sesuai fungsinya.

Karena itu pasti kamu tertarik untuk belajar lebih jauh tentang pemrograman, kan? Kalau iya, tenang! Kamu sudah berada di artikel yang tepat! 

Di sini kamu akan mengetahui langkah-langkah terbaik untuk mempelajari bahasa pemrograman dasar atau kode yang ditulis untuk menggerakan suatu program atau perangkat.

Mulai dari bahasa pemrograman manakah yang perlu kamu pelajari sampai dengan bagaimana cara mempraktikkan pemrograman dasar. Pokoknya, di sini kita akan menjawab pertanyaanmu satu per satu.

Contents  hide 
1 Apa itu Bahasa Pemrograman Dasar?
2 Konsep Dasar Pemrograman
3 Proses Menulis Bahasa Pemrograman
4 Kategori Bahasa Pemrograman
5 Jenis Bahasa Pemrograman
6 Bahasa Pemrograman Manakah yang Harus Kamu Pelajari?
7 Tertarik Belajar Bahasa Pemrograman Lebih Dalam?
Apa itu Bahasa Pemrograman Dasar?
Pada dasarnya, bahasa pemrograman berfungsi untuk membuat suatu program melalui kumpulan kode-kode (sintaks).

Dengan mempelajarinya, kamu akan memahami “bahasa” untuk “menyuruh” program melakukan sesuatu.

Pada praktiknya, kamu pun pasti sudah sering melihatnya, entah di website maupun aplikasi. 

Sebagai contoh, misalkan kamu membuka aplikasi Traveloka lalu melakukan booking tiket pesawat. Nah, proses booking tersebut dijalankan oleh kode-kode yang ada di dalam aplikasinya.

Atau misalkan kamu menyalakan lagu di Spotify. Lagu yang kamu play bisa terdengar karena ada kode yang menginstruksikan aplikasinya untuk memutar lagu.

Konsep Dasar Pemrograman
Lalu, konsep dasar programming atau cara kerja bahasa pemrograman itu seperti apa sih?

Jadi, konsep dasar pemrograman terdiri dari lima fase, yaitu: originating, input, proses, output, dan distribution:

Originating – Proses pengumpulan data.
Input – Proses memasukan data ke dalam perangkat.
Proses – Fase di mana data diproses dengan cara dihitung, diurutkan, dan dikelompokkan.
Output – Data yang telah diproses ditampilkan di dalam perangkat.
Distribution – Proses penyebaran informasi dari data yang dihasilkan.
Baca juga: Coding dan Programming Sering Dibilang Sama, Ini Bedanya!

Proses Menulis Bahasa Pemrograman
Sebelum belajar bahasa pemrograman, kamu tentu harus tahu dulu dong gimana proses penulisannya. Berikut langkah-langkahnya :

Pertama-tama, kamu harus menulis kode program menggunakan bahasa pemrograman tertentu.
Setelah selesai menulis kodenya, kamu akan melakukan rilis. Ada beberapa tahapan rilis dalam pengembangan suatu program. Mulai dari tahap alfa dan beta, hingga live release.
Jika sudah dirilis, kamu perlu melakukan debugging untuk mengidentifikasi kesalahan yang ada di dalam programnya.
Bila ada kesalahan yang ditemukan, kamu perlu melakukan perbaikan dan merilis versi program yang baru.
Lakukan pemeliharaan secara berkala agar tidak ada celah kesalahan di dalam programnya. Selain itu, jangan lupa melakukan update.
Kategori Bahasa Pemrograman
Apakah setiap bahasa pemrograman berada di tingkatan yang sama? Tentu tidak. Masing-masing bahasa dikategorikan berdasarkan seberapa mudah bahasanya dimengerti oleh manusia. 

Jadi, ada tiga kategori bahasa pemrograman, yaitu Bahasa Mesin, Bahasa Assembly, dan Bahasa Tingkat Tinggi.

Bahasa Mesin – Bahasa asli dari mesin, biasanya terdiri dari bilangan biner (0100101).
Bahasa Assembly –  Penyederhanaan dari bahasa mesin. Biasanya instruksinya dibuat dalam bentuk singkatan, seperti ADD dan MOV.
Bahasa Tingkat Tinggi – Bahasa pemrograman yang paling mudah dimengerti manusia. Karena perintahnya sudah menggunakan bahasa yang dimengerti. Contoh bahasanya seperti C++, PHP, dan Java.
Jenis Bahasa Pemrograman
Di luar sana, ada banyak sekali jenis bahasa pemrograman. Dan, setiap bahasa pemrograman memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Berikut ini merupakan jenis bahasa pemrograman dasar yang paling populer, yaitu :
~
~
-Python:
Python punya fungsi yang cukup luas. Mulai dari pengembangan web, aplikasi bisnis, hingga AI dan Machine Learning.
-Java :
Umumnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi web atau aplikasi Android.
-JavaScript :
Berguna untuk pengembangan aplikasi web, aplikasi mobile, atau game.
-C# :
Biasanya digunakan untuk pengembangan lintas aplikasi, khususnya untuk bisnis.
-PHP :
Berfungsi untuk pengembangan website dan CMS (Content Management System)
-C++ :
Umumnya digunakan untuk mengembangkan game.
-R :
Biasanya digunakan untuk mengolah data dan statistik.
-Objective C :
Berguna untuk membuat software di OS X atau iOS.
-Swift :
Bahasa pemrograman ini umumnya digunakan untuk membuat aplikasi di iOS.

Barangkali kamu berpikir, jika ingin jadi programmer yang handal, kenapa tidak mempelajari semua bahasa pemrograman saja?

Eits, tunggu dulu. Karena tiap bahasa pemrograman punya fungsi yang berbeda, tiap developer juga membutuhkan bahasa yang berbeda pula.

Itu kenapa kamu cukup belajar beberapa bahasa pemrograman tapi secara mendalam.


Bahasa pemograman manakah yang harus kamu pelajari? 

Oke, jika kamu masih bingung menentukan bahasa pemrograman yang ingin kamu pelajari, kamu tinggal mencari tahu apa yang ingin kamu lakukan.

Karena, seperti yang kamu lihat pada tabel di atas, tiap bahasa pemrograman punya fungsi yang berbeda-beda. Jadi, programer dengan spesialisasi yang berbeda kemungkinan akan menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda pula.

Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah beberapa pilihan karir programmer serta bahasa pemrograman yang biasa mereka gunakan:

Profesi Bahasa Pemrograman yang Biasa Digunakan:




ProfesiBahasa Pemrograman yang Biasa Digunakan
Web DeveloperHTML, CSS, JavaScript, dan PHP
Software DeveloperJavaScript, Java, Python
Database AdministratorJava, Python, Oracle
Computer Systems AnalystJava, JavaScript, Python
Software QA (Quality Assurance) AnalystJava, JavaScript, Python
Business Intelligence AnalystJava, R, Python
Network System AdministratorPython, PERL, Java